Senin, 14 Agustus 2017

SEJARAH PALTARA

Berawal dari pembicaraan hangat disebuah kantin di salah satu perusahaan chemicals di kawasan KIIC perihal indahnya perjalanan wisata mengelilingi Indonesia, hangatnya pembicaraan mengenai indahnya pantai, laut, gunung, sawah, ladang, situs purbakala, dan lain sebagainya akhirnya menghasilkan ide pembuatan sebuah wadah organisasi yang mampu menampung dan menaungi kegiatan ke-Nusantara-an dengan berbagai macam aktivitas didalamnya.

Hari itu, Senin Tanggal 19 September 2016 dibuatkan lah surat permohonan pembentukan organisasi pecinta alam kepada Management PT. KIC dan tanpa diduga ternyata surat tersebut juga mendapat respon positif serta didukung dengan baik akrena memang sejalan dengan prinsip / moto perusahaan.

Waktu terus berjalan, pembuatan AD dan ART pun terus dijalankan sebagai syarat mutlak resminya sebuah organisasi sampai akhirnya pada hari Sabtu tanggal 24 Desember 2016 KOPDAR Pertama resmi dilaksanakan. Bertempat di Gunung Lembu – Purwakarta, pemilihan Pengurus dan Anggota periode 2016 – 2019 resmi dilaksanakan.

Untuk memudahkan pengembangan organisasi nama pun di pilih dengan baik dan matang. Seluruh anggota dan pengurus sepakat menggunakan nama KOMPAK yang berarti Komunitas Pecinta Alam KIC dengan logo dasar berupa kompas mata angin.

Hari berganti dan bulan pun berlalu, banyak sudah kegiatan secara internal dan eksternal yang dilakukan oleh KOMPAK dalam rangka mengembangkan dan mengenalkan organisasi ke semua pihak baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Sampai suatu hari terjadi perselisihan internal dikarenakan nama KOMPAK itu sendiri.

Tanpa disadari, ternyata diluar sana ada LSM dengan nama KOMPAK dengan visi dan misi yang berbeda dengan KOMPAK versi pecinta alam. Hal ini tentu menjadi pil pahit dan sangat disayangkan karena suka atau tidak suka nama KOMPAK versi pecinta alam harus dirubah karena rentan terhadap prasangka lain.

Akhirnya, usulan nama pun kembali disampaikan kepada seluruh anggota.

Sampai suatu saat, didapatlah sebuah usulan nama dari Kang Rivan (P-006.916) yakni Penggiat Alam Nusantara yang kemudian disingkat menjadi PALTARA. Selesai mendapat nama kemudian ada saran tambahan berupa logo, untuk membuatnya lebih simple dari logo sebelumnya Kang Hadiman (P-013.916) mengusulkan bentuk logo bulat atau persegi. Setelah sepakat di anggota maka nama dan logo baru pun disampaikan kepada Pembina PALTARA yakni Kang Wahyu Juhana dan Kang Taohidin, dari saran beliau untuk nama sudah disetujui namun untuk bentuk logo dirubah menajdi logo cincin benzene (sebagai ciri khas chemicals katanya). Setelah diajukan kembali kepada seluruh anggota Alhamdulillah logo baru diterima dengan baik.

Pelan namun pasti, PALTARA terus berkembang dan mendapat respon positif dari semua kalangan masyarakat sampai akhir permohonan menjadi anggota PALTARA terus bertambah. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya anggota maka dilakukanlah rapat dan musyawarah internal membahas mengenai status keorganisasian, apakah masih dalam lingkup internal atau dipisahkan keluar sebagai organisasi yang terbuka untuk umum.

Pendapat dari anggota dan pengurus serta Pembina pun kembali diminta, sampai akhirnya menyimpulkan sebuah keputusan bahwa PALTARA adalah organisasi masyarakat yang terbuka untuk umum, bersifat sosial dan tidak terikat oleh lembaga tertentu.

Harapan kami, semoga PALTARA dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat. Dengan belajar dan terus belajar melalui aksi nyata kegiatan sosial berupa konservasi dan rescue PALTARA berkembang dan dikenal masyarakat.

Salam Lestari..
Salam PALTARA..

IG: @paltara_ind


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gn. Cikuray, Mengawali Kegiatan Konservasi 2018

Musim hujan sedikit demi sedikit mulai berkurang dan perlahan musim panas mulai memancar. aktifitas konservasi yang sempat terhambat kini mu...